3DMAX
Pembuatan modeling 3 dimensi serta animasi yang mendekati
keadaan sebenarnya atau yang sering disebut prototype sangat dimungkinkan
dengan bantuan software design graphic. Perkembangannya pada saat ini sangatlah
pesat.
3D Studio Max merupakan salah satu software yang ada untuk
membantu para designer pemodelan 3
dimensi dalam membuat karyanya dengan mengembangkan ide dan imajinasinya
kedalam bentuk visual.
Karena
perancangan situs-situs web, advertising, broadcasting, film, pendidikan game dan
entertainment. Pada saat ini sering mengikut sertakan animasi dinamis. 3D
Studio Max (kadangkala disebut 3ds Max atau MAX) adalah sebuah perangkat lunak
grafik vektor 3-dimensi dan animasi, ditulis oleh Autodesk Media &
Entertainment (dulunya dikenal sebagai Discreet and Kinetix). Perangkat lunak
ini dikembangkan dari pendahulunya 3D Studio for DOS, tetapi untuk platform Win32.
Kinetix kemudian bergabung dengan akuisisi terakhir Autodesk, Discreet Logic.
Augmented Reality
Augmented
reality (AR) atau dalam bahasa Indonesia disebut realitas tertambah adalah
teknologi
yang
menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan
nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata (realtime).
Benda-benda maya berfungsi menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh
manusia secara langsung. Hal ini membuat realitas tertambah berguna sebagai
alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi
yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam dunia nyata.
Ada
tiga prinsip dari augmented reality
.
Yang pertama yaitu AR merupakan penggabungan dunia nyata dan virtual, yang
kedua berjalan
secara
interaktif dalam waktu nyata (real-time), dan yang ketiga terdapat integrasi
antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata
(Ronald T. Azuma, 1997). Secara sederhana AR bisa didefinisikan sebagai lingkungan
nyata yang ditambahkan obyek virtual. Penggabungan obyek nyata dan virtual dimungkinkan
dengan teknologi display yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui
perangkat-perangkat input tertentu. AR merupakan variasi dari Virtual Environments
(VE), atau yang lebih dikenal dengan istilah Virtual Reality (VR). Teknologi VR
membuat pengguna tergabung dalam sebuah lingkungan virtual secara keseluruhan. Ketika
tergabung dalam AR memungkinkan pengguna untuk melihat lingkungan nyata, dengan
obyek virtual yang ditambahkan atau tergabung dengan lingkungan nyata. Tidak
seperti VR yang sepenuhnya menggantikan lingkungan nyata, AR sekedar
menambahkan atau melengkapi lingkungan nyata. Tujuan utama dari AR adalah untuk
menciptakan lingkungan baru
dengan
menggabungkan interaktivitas lingkungan nyata dan virtual sehingga pengguna
merasa bahwa lingkungan yang diciptakan adalah nyata. Dengan kata lain,
pengguna merasa tidak ada perbedaan yang dirasakan antara AR dengan apa yang
mereka lihat/rasakan di lingkungan nyata.
Dengan bantuan teknologi AR (seperti visi komputasi dan
pengenalan obyek) lingkungan
nyata
disekitar kita akan dapat berinteraksi dalam bentuk digital (virtual).
Informasi tentang obyek dan lingkungan disekitar kita dapat ditambahkan kedalam
sistem AR yang kemudian informasi tersebut ditampilkan diatas layer dunia nyata
secara real-time seolah-olah informasi tersebut adalah nyata.
PERANCANGAN
DAN PEMBUATAN
Analisis Masalah Perkembangan teknologi semakin hari semakin
berkembang pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam hal ini menuntut para
pengembang teknologi untuk membuat aplikasi-aplikasi baru yang bertujuan untuk lebih
memudahkan dan menarik minat pemakai. Augmented Reality atau dapat disebut juga
sebagai kenyataan tertambah merupakan hal yang dapat dikatakan baru dalam
bidang teknologi khususnya pada perangkat mobile.
Augmented Reality dapat diterapkan diberbagai bidang sesuai
kebutuhan tiap-tiap pemakai. Salah satunya diterapkan pada perangkat mobile berbasis
Android yang dapat menampilkan animasi tiga dimensi berikut informasi yang ada
mengenai gambar tertentu pada suatu buku.
Buku
Sains untuk Sekolah Dasar berisi pengetahuan mengenai Tata Surya, Planet-Planet,
Meteor dan Meteorid, Asteroid atau Planetoid, Satelit, Rotasi, Revolusi,
Gerhana Bulan dan Matahari dan Sistem Penanggalan. Dengan memanfaatkan
teknologi Augmented Reality dalam menampilkan objek 3 dimensi yang diterapkan
pada mobile berbasis android sehingga diharapkan dapat memudahkan siswa untuk
memahami isi animasi 3 dimensi tersebut.
Aplikasi Augmented Reality Tata Surya berjalan pada
perangkat mobile berbasis Android. Dengan memanfaatkan kamera handphone untuk
melakukan tracking Image target, sehingga apabila telah terdeteksi marker maka
akan muncul objek 3D beserta informasinya. Penggunaan Image target ini diperlukan
marker sebagai media tracker. Pembuatan marker berupa image, dilakukan dengan
mengambil salah satu contoh gambar dan kemudian di upload ke website Qualcomm
Developer. Karena Qcar Unity Android menggunakan media tracking yang sifatnya tertutup,
sehingga tidak dapat digunakan engine tracker yang sifatnyastand alone melainkan
harus melalui website Qualcomm Developer, maka setiap marker yang telah dibuat
oleh penulis, harus diupload satu per satu ke website Qualcomm Developer untuk
kemudian penulis akan mendapatkan penilaian marker mana yang menurut website Qualcomm
Developer tersebut mempunyai kontras tinggi sehingga bagus untuk dilakukan tracking.
Untuk dapat membangun aplikasi Augmented Reality Tata Surya ini
diperlukan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang akan
digunakan agar program tersebut dapat berjalan seperti yang diharapkan. Proses
pembuatan program aplikasi Augmented Reality Tata Surya ini membutuhkan perangkat
keras dan perangkat lunak sebagai media dan alat yang digunakan untuk pembuatan
program, dimulai dari rancangan hingga program selesai dan juga pada saat program
diimplementasikan ke dalam lingkungan sebenarnya.
Rancangan UML
Gambar 1. Use Case Diagram
Pada
gambar 3.1 adalah use case diagram dari aplikasi Augmented Reality Tata Surya,
pada aplikasi Augmented Reality terdapat tiga buah use case yang dilakukan oleh
user, pertama user akan membuka atau menjalankan aplikasi, kemudian user akan melakukan
tracking image, lalu hasil dari tracking image tersebut user akan mendapatkan
objek animasi 3D.
Tahap Permodelan/Modeling dan
Texturing
Pada
model orbit ini nantinya akan menampilkan obyek-obyek tiga dimensi Matahari
beserta delapan planet yang ada dalam tata surya dan mengorbit pada orbitnya
masing-masing. Jadi pada dasarnya pada model orbit ini terdapat sembilan sphere
sebagai obyek planet dan Matahari serta delapan ellipse sebagai obyek orbitnya.
Buka program autodesk 3ds max 2011 lalu aktifkan panel Create,kemudian pilih Geometry
dan klik Sphere pada Rollout Object Type. Arahkan pointer mouse ke area Viewport
Perspective, klik tahan dan geser mouse untuk membentuk obyek Sphere. Aktifkan panel
Modify lalu masukan nilai 10 pada Radius, 50 pada Segment, lalu
lakukan
langkah-langkah sebelumnya atau bisa dengan mengcopy sphere Matahari yang telah
dibuat sebelumnya dan atur ukuran masing-masing obyek planet.
Gambar 2. Pembuatan Model Planet dengan Sphere
Setelah
selesai membuat 8 spehere atur ukuran masing-masing obyek tiga dimensi dengan
menekan tombol “R” pada keyboard atau dengan menekan select and uniformscale
tool atau bisa langsung mengisi nilai radius pada masing-masing obyek.
Sumber: