Nama :
Kurniawati Andari Putri
NPM :54411047
Kelas :
1IA09
Tema :
Manusia sebagai Mahluk Berbudaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena memiliki akal dan
budi. Manusia sebagai mahkluk sosial juga menciptakan budaya mereka
masing-masing sebagai ciri khas dan warisan turun-temurun. Manusia dan
kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
Makalah ini membahas
mengenai pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan. Pada
hakekatnya manusia sama saja dengan makhluk lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan
kesadarannya. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan,
kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibandingkan dengan makhluk
lain. Letak perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam
melahirkan sebuah kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang menciptakan
dan memilkinya sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang
bersifat instinctif. Atau yang kita bisa sebut sebagai insting.
1.2 Tujuan penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen.
2. Untuk
mengetahui tentang Pengertian Warganegara dan Negara
BAB II
ISI
2.1 Teori
Pengertian Manusia Sebagai Mahluk Berbudaya
“Manusia
sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil,
maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan
keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya”.
2.2 Pengertian Budaya dan
Kebudayaan
•
Budaya adalah Daya
dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.
•
Kebudayaan adalah Hasil dari cipta, rasa dan karsa
Kebudayaan Berasal Dari Kata
Sansekerta “Buddhayah“, yang merupakan bentuk jamak dari kata “Buddhi” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan
dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal”. Culture,
merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal
dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah
atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture”
diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah
alam.
2.3 Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli
1. Menurut E.B. Tylor (Primitive Culture)
Kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Menurut R. Linton (The Cultural Background of Personality)
Kebudayaan adalah
konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentukannya
didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
3. Menurut Melville J. Herskovits
Kebudayaan adalah
“ Man made part of the environment “ (bagian dari lingkungan manusia)
4. Menurut Dawson (Age of The Gods)
Kebudayaan adalah
cara hidup bersama (culture is common way of life)
5. Menurut J.V.H. Deryvendak
Kebudayaan adalah
kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam
suatu masyarakat tertentu
6. Menurut Prof Dr. Koentjaraningrat
“Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.
7. Menurut Menurut Ki Hajar Dewantara
“Kebudayaan adalah
buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat”
8. Menurut Sultan Takdir Alisyahbana
Kebudayaan adalah manifestasi
dari cara berfikir
9. Menurut Dr. Moh. Hatta
Kebudayaan adalah ciptaan
hidup dari suatu bangsa
10. Menurut Mangunsarkoro
Kebudayaan adalah
segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya
11. Menurut Drs. Sidi Gazalba
Kebudayaan adalah
cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari
segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu
waktu
12. Menurut Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi
“Kebudayaan
adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
2.4 Pengertian Kebudayaan Secara Umum
•
kebudayaan itu hanya
dimiliki oleh masyarakat manusia
•
kebudayaan itu tidak
diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar dan kebudayaan
itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
kebudayaan
1.
Discovery dan
invention
•
Discovery dan
invention adalah pangkal tolak dalam studi mengenai pertumbuhan
dan perubahan kebudayaan, karena hanya dengan proses inilah unsur yang baru
dapat ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan manusia.
•
Menurut Linton, Discovery adalah setiap penambahan
pada pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan.
•
Basic invention
Basic invention dapat diterangkan
sebagi suatu peristiwa yang meliputi pemakaian prinsip baru atau kombinasi dari
prinsip baru. Basic disini mempunyai arti, bahwa ia membuka kemungkinan akan
adanya kemajuan dan menjadi dasar dari berbagai invention.
•
Improving invention
Artinya adalah memperbaiki penemuan
yang telah ada
2.
Difusi kebudayaan
•
Difusi kebudayaan
adalah proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu ke individu lain,
dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
•
Penyebaran dari
individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi
intramasyarakat.
•
Sedangkan penyebaran
dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat.
•
Difusi mengandung
tiga proses yang dibeda-bedakan:
Proses penyajian unsur baru kepada
suatu masyarakat, Penerimaan unsur baru, Proses integrasi
3.
Akulturasi
•
Redfield, Linton, Herskovits:
Mengemukakan bahwa akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok – kelompok
manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan
kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan
dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau pada
kedua-duanya.
4.
Asimilasi
•
Asimilasi adalah
satu proses sosial yang telah lanjut dan yang ditandai oleh makin kurangnya
perbedaan atara individu-individu dan anatar kelompok-kelompok, dan makin
eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan dengan
kepentingan dan tujuan yang sama.
•
Faktor-faktor yang
memudahkan asimilasi:
a. Faktor toleransi
b. Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi
c. Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain.
d. Faktor perkawinan campuran
2.6 Metode Penulisan
Tugas yang saya buat ini bersifat Kualitatif
yang didalamnya menjelaskan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasanya sendiri
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya, sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
2.7 Studi Kasus
Budaya Mayarakat Toraja dalam Upacara
Pemakaman
Dalam budaya masyarakat
Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan berbiaya
mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara pemakamannya
akan semakin mahal. Dalam agama aluk, hanya keluarga bangsawan
yang berhak menggelar pesta pemakaman yang besar. Pesta pemakaman seorang
bangsawan biasanya dihadiri oleh ribuan orang dan berlangsung selama beberapa
hari. Sebuah tempat prosesi pemakaman yang disebut rante biasanya
disiapkan pada sebuah padang rumput yang luas, selain sebagai tempat pelayat
yang hadir, juga sebagai tempat lumbung padi, dan berbagai perangkat pemakaman
lainnya yang dibuat oleh keluarga yang ditinggalkan. Musik suling, nyanyian,
lagu dan puisi, tangisan dan ratapan merupakan ekspresi duka cita yang dilakukan
oleh suku Toraja tetapi semua itu tidak berlaku untuk pemakaman anak-anak,
orang miskin, dan orang kelas rendah.
Upacara pemakaman ini kadang-kadang baru digelar setelah
berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang
bersangkutan, dengan tujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan
cukup uang
untuk menutupi biaya pemakaman. Suku Toraja percaya bahwa kematian bukanlah
sesuatu yang datang dengan tiba-tiba tetapi merupakan sebuah proses yang bertahap
menuju Puya (dunia arwah atau akhirat).
Dalam masa penungguan itu, jenazah dibungkus dengan beberapa helai kain dan disimpan di
bawah tongkonan. Arwah orang mati dipercaya tetap tinggal di desa sampai
upacara pemakaman selesai, setelah itu arwah akan melakukan perjalanan ke Puya.
Bagian lain dari
pemakaman adalah penyembelihan kerbau. Semakin berkuasa seseorang maka semakin banyak kerbau
yang disembelih. Penyembelihan dilakukan dengan menggunakan golok. Bangkai kerbau,
termasuk kepalanya, dijajarkan di padang, menunggu pemiliknya, yang sedang
dalam "masa tertidur". Suku Toraja percaya bahwa arwah membutuhkan
kerbau untuk melakukan perjalanannya dan akan lebih cepat sampai di Puya
jika ada banyak kerbau. Penyembelihan puluhan kerbau dan ratusan babi merupakan puncak
upacara pemakaman yang diringi musik dan tarian para pemuda yang menangkap
darah yang muncrat dengan bambu panjang. Sebagian daging tersebut diberikan
kepada para tamu dan dicatat karena hal itu akan dianggap sebagai utang pada
keluarga almarhum.
Ada tiga cara
pemakaman: Peti mati dapat disimpan di dalam gua, atau di makam batu berukir,
atau digantung di tebing.
Orang kaya kadang-kadang dikubur di makam batu berukir. Makam tersebut biasanya
mahal dan waktu pembuatannya sekitar beberapa bulan. Di beberapa daerah, gua
batu digunakan untuk meyimpan jenazah seluruh anggota keluarga. Patung kayu
yang disebut tau tau biasanya diletakkan di gua dan menghadap ke luar.
Peti mati bayi atau anak-anak digantung dengan tali di sisi tebing. Tali
tersebut biasanya bertahan selama setahun sebelum membusuk dan membuat petinya
terjatuh.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan
mengenai pemahaman Ilmu Sosial Dasar yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Semoga makalah ini bisa memberi edukasi
kepada pembaca sekaligus memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar (Soft Skill).
Sumber